Selasa, 29 Januari 2013

My Experience

Sejak memasuki sekolah menengah kejuuruan (SMK) banyak hal-hal baru yang masuk dalam buku kehidupan saya. Saya mulai mengenal lebih dalam tentang organisasi sekolah. Awalnya saya enggan untuk mengetahui apa organisasi itu, tetapi entah mengapa, ketetapan-Nya membawa saya kembali untuk mengenali lebih dalam akan makna organisasi, atau mungkin  itupun sudah menjadi panggilan hati yang mendasar. Dan seiring berjalannya kehidupan saya sebagai seorang pelajar, hal itupun memberi banyak warna baru alam kehidupan saya. Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) itulah organisasi yang memberi saya perubahan besar terhadap hidup saya kini. Sebagai seorang pelajar, lazimnya saya hanya beraktifitas di kelas ,endengarkan guru yang menjelaskan pelajaran, mengerjakan tugas, dan aktifas lainnya yang berbau edukasi formal. Tapi suatu keberuntungan telah dikarunia oleh sang pencipta (Allah Swt) kepada saya. yang lazimnya sebagai seorang pelajar saya melakukan aktifitas -aktifitas seperti tersebut diatas, tapi melalui organisasi ini saya menjadi seorang pelajar yang mendapat bonus yang sungguh tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Ilmu kehidupan , ilmu sosial, ilmu kepemimpinan, ilmu memahami karakter banyak orang, dst. Alhamdulillah itulah bonus yang saya dapat melalui keaktifan berorganisasi. sungguh suatu ilmu yang secara khusus tidak diajarkan ketika kita hanya duduk didalam kelas, mendengarkan guru menjeaskan pelajaran dan kemudian pulang.  Bonus yang luar biasa ini menjadikan saya bisa lebih memaknai dan memahami akan arti sebuah kehidupan, dimana kehidupan bukanlah sekedar bangun berlari dan tidur lagi, mengejar mimpi yang katanya ingin dicapai tapi hanya ingin menjalani hidup seperti air yang mengalir. Padahal secara fakta air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, yang bisa kita maknai bahaw hidup yang demikian adalah sebuah kehidupan yang hanya akan menemui penurunan kualitas hidup. Tpi jika kita ingin seperti air, jadilah seperti air yang tenang. Karena Air yang tenang bisa menjadikan dirinya sebai cermin bagi orang lain, sekalipun ia keruh. yang berarti ketenangan hati dalm menjalani hidup ini dapat mnjadikan diri sebagai panutan yang indah nan disukai oleh banyak orang. Namun sebaliknya , air yang bergelombang, bergemuruh lagi rusuh, ia akan memberikan cermenin yang buruk bagi makhluk yang ada disekitarnya. Sekalipun ia Jernih. Silahkan kita maknai sendiri kalimat tersebut. 


Itulah sedikit hal yang saya dapat dari memknai hidup ini, dimana hal itu terjadi melalui perjalanan hidup saya selama berkecimpung sebagai seorang pelajar yang mendapatkan Bonus dari keaktifan berorganisasi dan keikhlasan dalam menjalaninya, InsyaAllah.Alhamdulillah..



Sabtu, 19 Januari 2013

Penanggulangan sampah

Pulau-pulau Khusus Untuk Sampah



Sampah memang menimbulkan masalah pelik yang sulit terurai hingga sekarang. Masalah yang terus ada karena sampah adalah semakin padatnya suatu wilayah, hingga sulit 
menemukan lokasi untuk tempat pembuangan sampah.

Berikut ini 4 pulau tempat pembuangan sampah di dunia yang digunakan sebagai tempat pengelolaan sampah.

1. Thilafushi, Maladewa

Thilafushi terletak di sebelah barat Malé, dan terletak di antara Kaafu Atoll Giraavaru dan Gulhifalhu dari Maladewa. Hal ini secara geografis merupakan bagian dari saluran Vaadhoo. Thilafushi menerima sampah pertama dari Malé pada 7 Januari 1992.




Bekerja mulai dengan hanya 1 kapal pendarat, 4 truk beban berat, 2 ekskavator dan wheel loader tunggal. Selama tahun - tahun awal pengelolaan sampah, lubang dengan volume 37.500 ft3 ( 1060 m3 ) digali, setelah pasir yang diperoleh dari penggalian digunakan untuk membangun kandang berdinding sekitar perimeter internal. Limbah yang diterima dari Malé diendapkan ke tengah - tengah lubang, yang diakhiri dengan lapisan limbah konstruksi seragam kemudian diratakan dengan pasir putih.

Awalnya tidak ada pemisahan limbah karena itu kini harus ditangani dengan segera karena akumulasi massa yang bertambah.Yang utama adalah sarana penunjang kegiatan industri di pulau seperti perahu manufaktur, pengepakan semen, pengolahan dan pergudangan berbagai skala besar. Salah satu penyumbang terbesar Thilafushi adalah penduduk Malé.

Thilafushi tidak hanya bertindak sebagai penyelamat dari masalah sampah mereka sendiri, tetapi juga mengutus mereka dari gudang semen penyimpanan dan fasilitas penyimpanan massal lainnya. Kini pemerintah Maladewa berjuang untuk memaksimalkan pengelolaan dan pengolahan sampah dengan teknologi yang lebih canggih guna menekan tingkat pencemaran lingkungan di sekitar pulau.


2. PULAU SEMAKAU, SINGAPURA
Terletak 8 kilometer selatan Singapura dan pulau ini seluas 3,5 kilometer persegi, Semakau dirancang oleh para insinyur di Singapura NEA. Ini terdiri dari dua pulau kecil yang telah terhubung dengan tanggul batu. Bagian dalam wilayah dibagi menjadi 11 teluk, yang dilapisi dengan plastik tebal dan tanah liat untuk mencegah bahan yang tidak diinginkan mencemari laut.



Sejak mulai digunakan pada tahun 1999, empat dari 11 teluk telah diisi, ditutupi dengan tanah dan ditanami rumput. Penghijauan ini menelan biaya sekitar $ 400 juta, dapat menyimpan hingga 63 juta meter kubik sampah, cukup untuk memenuhi pengelolaan limbah Singapura sampai 2040.


3. YUMENOSHIMA, JEPANG
Yumenoshima adalah sebuah pulau buatan di Teluk Tokyo yang benar - benar terbuat dari sampah. Itu dimulai pada akhir 1960-an ( meskipun beberapa sumber mengatakan telah dimulai sejak akhir 1950-an atau akhir 1970-an ) oleh pemerintah kota / prefektur Tokyo sebagai solusi untuk beberapa masalah sampah.



Tetapi solusi ditemukan pada tahun 1972 ketika pemerintah kota memutuskan untuk membuatnya menjadi taman. Sekarang ruang tertutup oleh pohon eucalyptus dan dilengkapi oleh kereta, lahan hijau untuk piknik, berjemur, dan siapa saja yang mencari relaksasi. Antara taman dapat dicapai denga sebuah jembatan dan marina yacht.


4. FLOATING GARBAGE ISLAND, SAMUDERA PASIFIK
Sebuah pulau yang sangat besar, dua kali ukuran Texas yang mengambang di suatu tempat antara San Francisco dan Hawaii.



Ini terdiri dari 80 persen plastik dan beratnya sekitar 3,5 juta ton mengapung di mana beberapa orang pernah melakukan perjalanan, di tanah tak bertuan antara San Francisco dan Hawaii.

“sampah ini makin berkembang, bersamaan dengan seluruh dunia limbah laut, sepuluh kali lipat setiap dekade sejak tahun 1950″, kata Chris Parry, manajer program pendidikan publik dengan California Coastal Komisi di San Francisco.

copyright: http://www.apakabardunia.com

Rabu, 16 Januari 2013

Kuliner Enak





 KUE LUMPUR KENTANG


Bahan Kue Lumpur Kentang :
  • Kentang yang sudah direbus dan dilumatkan = 250 gr
  • Tepung terigu = 250 gram
  • Gula pasir = 150 gram
  • Garam = secukupnya
  • Vanili = secukupnya
  • Kismis = 50 gram
  • Santan kelapa = 1 butir kelapa / 2 gelas
  • Mentega yang sudah cair = 50 gram
Cara Memasak Kue Lumpur Kentang :
  • Telur ayam dikocok-kocok dengan gula dan vanili sampai naik mengembang.
  • Masukkan mentega cair dan aduk sampai rata.
  • Masukkan tepung trigu, kentang dan santan. Aduk lagi sampai rata.
  • Panggang adonan pada cetakan cara bikang sampai matang.